Rabu, 27 Juni 2012

10. Bukan Pelangi Biasa

Di bawah ini adalah kutipan dari kesaksian "Kabar Baik! Kedok Penipuan Iblis Dibuka!, Kebenaran Yang Memerdekakan.:

"Sekarang saya ingat hari itu, 24 Desember 2006, menjelang senja, udara sejuk dan bersih karena hujan baru saja berhenti, ketika saya, anak, ipar dan keponakan (saya ingat juga kemudian, hari itu seorang ibu anggota jemaat Martadinata juga ada bersama kami) melintas di depan Mall Fantasi, menuju pusat kota. Sambil menyetir, saya menengadah ke langit sore dan terpaku kagum. Di langit, di depan mata kami berempat, terpampang pemandangan langka yang keindahannya belum pernah saya saksikan. Segumpal awan putih berkilat menyala oleh cahaya matahari senja yang bersembunyi di belakangnya, dan satu pelangi kecil yang sangat indah dengan ukuran yang tepat, melingkungi gumpalan awan keemasan itu. langit di sekitar awan dan pelangi berwarna hijau kebiru-biruan, berkilauan warna warni, seperti kulit mutiara. Di sebelah kanan bawah gumpalan awan yang bercahaya tadi, ada gumpalan awan yang menyerupai pintu gerbang dengan lorong yang menuju ke arah  matahari di balik awan. Cahaya  matahari sore yang keemasan memancar indah keluar dari gerbang  awan tersebut. Saya belum pernah melihat pemandangan di langit serupa itu sebelumnya. Kami menepi untuk menikmatinya
.

------------

Malam, 25 Juni 2012, saya mencari melalui google dan youtube, mungkin saja ada seseorang yang melihat pemandangan yang sama pada hari itu, dan mengabadikannya, dan mempublikasikannya lewat google atau youtube.. tapi yang saya temukan  adalah informasi tentang urutan terjadinya pelangi. Ini sebagian informasi tsb.: "...pelangi hanya bisa dinikmati dikala terjadi hujan dan sinar mata hari masih cerah tanpa terhalang atau tertutup awan. Dan kita bisa melihatnya dari arah yang berlawanan.

Misalnya ketika matahari sedang berada di bagian barat, maka kita akan melihat pelangi di bagian timur. Karena antara matahari dan mata atau posisi kita dan pusat busur harus selalu berada di dalam satu kesatuan garis yang lurus.

-------------


Pelangi di langit pada 24 Desember 2006, berada di atas matahari  (bukan  dalam kesatuan garis lurus dengan matahari dan pelihat, tidak berada pada arah berlawanan dengan matahari) Pelangi kecil itu melingkungi matahari yang berselubungkan awan! (bukan matahari yang bersinar cerah tanpa terhalang awan).

Sementara langit di sekitarnya bersih berwarna biru kehijauan, berkilauan warna warni di sana sini seperti pada kulit mutiara atau gelembung sabun. Di sebelah kanan bagian bawah terdapat awan yang berbentuk pintu gerbang dengan lorong yang menuju ke sumber cahaya, yaitu matahari yang berada di balik awan. Dari lorong itu keluar sinar matahari keemasan yang memancar cemerlang. Saya tidak melihatnya sendirian. Semua kami yang berada dalam mobil melihatnya. Ibu Simbolon, seorang anggota jemaat gereja Martadinata mengakui juga telah melihat pemandangan yang saya gambarkan dalam kesaksian itu ketika melinatas di jalan yang sama (dia lupa tanggalnya), dan dia berkata pada orang yang bersamanya ketika itu: "lihat, itu ada surga kecil!"

Pelangi pada 24 Desember 2006 di langit Balikpapan bukan pelangi biasa.

"Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api. Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi." (Wahyu 10:1-2)

"Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit, 6 dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan ada penundaan lagi! 7 Tetapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Elohim, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi." (Wahyu 10:5)

"Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya." (Wahyu 10:10)

“Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya.” (Yesaya 40:4-5)

"Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja." (Wahyu 10:11)

“Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.” (1 Petrus 1:24-25)

Sungguh ajaib Engkau ya Tuhan kami. Biarlah bibirku selalu menyanyikan puji-pujian bagi-Mu, sebab benar Engkau ya Tuhan!

"Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya. Ia mengumpulkan air laut seperti dalam bendungan, Ia menaruh samudera raya ke dalam wadah. Biarlah segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia" (Mazmur 33:6-8)


"Biarlah segala yang bernafas memuji YHWH! HaleluYah!" (Mazmur 150:6)


Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, saya bersaksi.

25 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar